*Jreeeeng*
Hup laaa… :D
Halo Sobat Sehat….!!!!
^0^)/
Tetep Sehat, Tetep Cerdas ya..
Akhirnya saya kembali lagi..
Setelah sekian lama absen (padahal
cuma beberapa hari doang, hehehe) saya kembali lagi untuk melanjutkan tulisan
saya sebelumnya. Seperti yang udah di jelasin kepada sobat sehat sebelumnya,
kita sudah mengetahui beberapa produk makanan/ minuman yang memiliki kandungan
yang bebrbahaya bagi kesehatan tubuh jika di konsumsi terlalu sering. Nah, pada
tulisan kali ini, saya akan menjelaskan lebih rinci mengenai bahaya produk
tersebut. Produk yang akan saya bahas pertama-tama adalah mie instant.
Produk mie instant adalah produk
yang sangat menarik untuk dibahas terlebih dahulu karena mie instant sangat
banyak di konsumsi oleh masyarakat Indonesia (termasuk saya, hehehe). Mie
instant sendiri adalah sebuah produk makanan (mie) yang dikeringkan dan dapat
dikonsumsi dengan merebus atau merendam dengan air panas sebelum dikonsumsi.produk
ini menjadi primadona bagi kalangan yang sangat sibuk dan tidak sempat memasak
dan memerlukan makanan nikmat dalam waktu singkat. Seliain itu harga nya yang
sangat terjangkau dan rasa yang sangat nikmat menjadi pilihan utama bagi
mahasiswa (berkantong kering, :P) untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, hehehe Mie
instant sendiri memiliki banyak sekali variasi rasa mulai dari rasa standar
macam kaldu ayam, mie goreng, kari ayam sampai yang menggunakan rasa
tradisional seperti soto banjar, dan lain-lain. Bahkan yang terbaru saya liat
di iklan, ada mie instant dengan cita rasa rendang (this’s my fave, man..!!).
Akan tetapi banyak di antara
konsumen mie instant tidak menyadari bahaya di balik gurihnya rasa mie instant yang
menjadi primadona kita semua. Berikut kita lihat bahan dalam mie yang patut
diwaspadai:
Bumbu yang digunakan antara lain adalah MSG atau
vetsin. Titik kritisnya adalah pada media mikrobial, yaitu media yang digunakan
untuk mengembangbiakkan mikroorganisme yang berfungsi memfermentasi bahan baku vetsin. Sedangkan
bahan pelengkap mie instan adalah bahan-bahan penggurih yaitu HVP dan yeast
extract. HVP atau hidrolized vegetable protein merupakan jenis protein yang
dihidrolisasi dengan asam klorida ataupun dengan enzim. Sumber enzim inilah
yang harus kita pertanyakan apakah berasal dari hewan, tumbuhan atau
mikroorganisme. Kalau hewan tentu harus jelas hewan apa dan bagaimana
penyembelihannya. Sedangkan yeast extract yang menjadi titik kritis adalah asam
amino yang berasal dari hewan.
Bahan penambah rasa atau flavor selalu digunakan
dalam pembuatan mie instan. Bahan inilah yang akan memberi rasa mie, apakah
ayam bawang, ayam panggang, kari ayam, soto ayam, baso, barbequ, dan
sebagainya. Titik kritis flavor terletak pada sumber flavor. Kalau sumber
flavor dari hewan, tentu harus jelas jenis dan cara penyembelihannya. Begitupun
flavor yang berasal dari rambut atau bagian lain dari tubuh manusia, statusnya
adalah haram.
Minyak sayur menjadi bermasalah bila sumbernya
berasal dari hewan atau dicampur dengan lemak hewan.
Solid ingredient adalah bahan-bahan pelengkap
yang dapat berupa sosis, suwiran ayam, bawang goreng, cabe kering, dan
sebagainya. Titik kritisnya tentu pada sumber hewani yang digunakan.
Kecap dan sambal pun harus kita cermati lho.
Kecap dapat menggunakan flavor, MSG, kaldu tulang untuk menambah kelezatannya.
Sementara sambal menggunakan emulsifier untuk menstabilkan campurannya.
Emulsifier dapat berasal dari sumber hewani yang harus kita ketahui dengan
jelas.
Jika sobat sehat menanyakan hal
itu kepada saya, jawaban dari saya sangat sederhana. Akan berbahaya jika sobat
sehat mengkonsumsinya terlalu berlebihan. Dalam artian sobat sehat mengkonsumsi
setiap hari apa lagi kalo konsumsi lebih dari 1 bungkus per hari.
Hal ini dikarenakan pada produk
mie instant, mie tersebut dilapisi semacam lilin yang bertujuan menghasilkan
mie yang tidak lengket. Nah, lilin ini dapat dicerna oleh tubuh setelah 3 hari.
Oleh karena itu, sebagian ahli pencernaan menyarankan agar kita mengkonsumsi
mie setelah 3 hari agar tidak membebani kerja usus dalam menetralisir lilin
tersebut.
Lalu, apakah hanya karena kandungan lilin saja?
Selain kandungan lilin yang
berbahaya bagi kerja usus, bahan lain seperti MSG, Vetsin, pewarna makanan
(yang menghasilkan warna kuning pada mie), dan tentu saja pengawet akan sangat
membebani kerja ginjal yang berfungsi menyaring zat kimia, dan juga hati yang
berusaha menetralisir kandungan tersebut. MSG juga telah dikenal sebagai
penyebab utama penyakit ‘Chinesee Retaurant Syndrome’ selain juga ditengarai
berperan dalam kerusakan jaringan otak pada beberapa kasus. MSG juga tidak boleh dimasak bersamaan dengan memasak mie karena, MSG yang dipanaskan akan am
Jadi, apakah kita tidak boleh mengkonsumsi mie instant?
Mie instant yang telah diedarkan
ke pasaran tentu saja telah melalui proses pemerikasaan oleh dinas kesehatan,
oleh karena itu bisa dipastikan aman untuk dikonsumsi.
Namun, tetap saja alangkah
cerdasnya jika kita sebagai konsumen membatasi konsumsi mie instant, karena
beberapa kandungan yang terkandung akan berbahaya jika dikonsumsi terlau
sering.
#sebagai tambahan, berikut saya
sampaikan beberapa cerita (nggak tau bener atau nggak) mengenai korban konsumsi
berlebihan dari mie instant:
2. Ada lagi, orang yang pernah kena kanker getah bening (8 kelenjar getah bening kena), dan berobat selama hampir 1 tahun di Singapore menghabiskan lebih dari 1 Milyar pada tahun 1996 sampai 1997 (untung ditanggung kantor), akibat dia mengkonsumsi indomie plus korned selama 4 tahun terus menerus setiap hari(dengan alasan karena istrinya sibuk kerja). Menurut dokter yg mengobati nya, penyebab utamanya adalah pengawet yg ada di indomie dan korned tsb.
Itu saja yang dapat saya
sampaikan kepada sobat sehat. Semoga ini bisa menjadi pembelajaran tambahan
bagi kita agar lebih cerdas dalam memilih produk makanan sehari-hari.
Semuanya adalah pilihan anda.
Menjadi sehat itu pilihan.
Jadilah konsumen cerdas, manusia
sehat.
Salam sobat sehat…!!
*salam hidup sehat*
^o^)/
-_____-
ReplyDelete