*jereeeengggg*
Halo Sobat
Sehat..
Bagaimana
kabar anda semua…??
Tetap
cerdas dan sehat kan?
Semoga
semua tetap segar, tetap menjadi konsumen cerdas, manusia sehat..
#amiiinnnn…
:D
Seperti
biasa, saya kembali lagi dengan postingan seputar kesehatan dan pola hidup
sehat dan kali ini, saya akan mencoba membahas tentang vegetarian, dampaknya
terhadap tubuh hingga akhirnya sobat sehat dapat memutuskan apakah pola hidup
vegetarian ini baik atau tidak bagi kesehatan.
Let’s
check this out…!!
Apa itu vegetarian?
Beberapa
waktu belakangan saya semakin dibuat penasaran dengan yang disebut sebagai pola
hidup vegetarian. Beberapa restoran yang memuat menu khusus bagi para penganut
vegetarian semakin menjamur di mana-mana, belum lagi seringnya media massa yang menampilkan
program yang membahas mengenai pola hidup vegetarian. Saya sendiri sejujurnya
adalah seorang karnivora sejati (hehehe). Akan tetapi seringnya mendengar penjelasan
tentang vegetarian, belum lagi pendapat banyak ahli nutrisi yang menyatakan
bahwa pola hidup vegetarian yang memiliki sejuta manfaat hingga ada yang
mengatakan bahwa pola hidup vegetarian dapat memperpanjang umur membuat saya
tertarik untuk mengetahui lebih jauh.
Sebelum
membahas lebih jauh mengenai dampak pola hidup vegetarian, alangkah baiknya
jika kita mengenal terlebih dahulu apa itu pola hidup vegetarian. Mungkin
sebagian dari sobat sehat telah mengenal atau setidaknya mendengar kata
‘vegetarian’. Atau bahkan ada di antara sobat sehat yang sudah menerapkan pola
vegetarian?.
Vegetarian adalah sebutan bagi orang yang hanya
makan tumbuh-tumbuhan dan tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari mahluk
hidup seperti daging, unggas, ikan atau hasil olahannya. Pertama kali istilah
Vegetarian digunakan secara formal pada tanggal 30 September 1847 oleh Joseph
Brotherton dan kawan-kawan di Northwood
Villa, Kent,
Inggris. Saat itu adalah pertemuan pengukuhan dari Vegetarian Society Inggris.
Kata Vegetarian ini berasal dari bahasa Latin
vegetus berarti keseluruhan, sehat, segar, hidup. Penyebutan secara umum mereka
yang tidak makan daging sebelum tahun 1847 sebagai 'Pythagorean' atau mengikuti
'Sistem Pythagorean'. Definisi asli dari 'vegetarian' adalah dengan atau tanpa
telur atau produk olahannya. Definisi ini masih digunakan hingga sekarang oleh
Vegetarian Society.
Apabila kita cermati sejarah dunia, pola hidup
vegetarian sudah ada jauh sebelum masehi, seperti yang diterapkan oleh
masyarakat yang hidup di India
dan Tiongkok. Praktek yang mereka jalankan tersebut bertujuan menghormati dan
mengasihi semua makhluk hidup.
Nah, sudah jelas mengenai vegetarian? Setidaknya
sekarang kita sudah bisa sedikit mengerti apa itu vegetarian. Jadi seorang
vegetarian tidak akan mengkonsumsi produk yang berasal dari tubuh hewan.
Otomatis makanan yang dikonsumsi
sebagian besar menggunakan bahan dasar tumbuhan (vegetasi).
Ragam
Vegetarian.
Akan tetapi meskipun berdasarkan penjelasan di
atas diketahui bahwa vegetarian tidak akan menkonsumsi produk hewani, namun ada
beberapa kelompok vegetarian dengan aturan yang berbeda.
Ragam vegetarian dapat dibagi-bagi menjadi
beberapa kelompok berdasarkan tingkat kekuatannya meninggalkan konsumsi produk
hewani.
Ada
kelompok yang paling ketat tidak hanya meninggalkan produk hewani, mereka hanya
makan bagian tanaman yang dipanen tanpa merusak tanaman pokoknya. Mereka
menolak makan kentang atau bayam karena cara memanennya harus mencabut seluruh
tanamannya. Bahkan mereka juga tidak mau menggunakan bahan asal hewan dalam
bentuk apapun dalam kehidupan sehari-harinya.
Ada pula kelompok yang paling longgar, mereka
masih mengkonsumsi jenis daging tertentu dan meninggalkan daging merah
(daging dari hewan mamalia) atau daging yang menurut agama/ kepercayaan harus
dihindari dan tidak boleh dikonsumsi. Sehingga kita jangan heran pada saat ada
hidangan daging tertentu tidak dikonsumsi mereka lebih memilih makanan dari
unsur nabati tapi pada momen yang lain mengkonsumsi daging lainnya.
Pengelompokkan Vegetarian yang lazim dikenal di
masyarakat ada 3, yaitu :
1. Pesco/pollo Vegetarian (semi-vegetarian) adalah kelompok yang masih mengkonsumsi produk daging tertentu misalnya daging ayam dan ikan tapi meninggalkan kelompok daging merah.
2. Lacto-ovo Vegetarian adalah kelompok yang masih mengkonsumsi telur dan produk susu dan menghindari segala jenis daging termasuk ikan. Penyebutan kelompok yang mengkonsumsi susu tapi tidak mengkonsumsi telur disebut lacto-vegetarian, sedangkan yang mengkonsumsi telur tapi tidak mengkonsumsi susu disebut ovo-vegetarian.
3. Vegan adalah Vegetarian murni yang hanya mengkonsumsi biji-bijian, kacang-kacangan, sayur-sayuran dan buah-buahan. Kelompok ini sama sekali tidak mengkonsumsi produk hewani maupun turunannya, termasuk gelatin, keju, yogurt. Mereka juga menghindari madu, royal-jeli dan produk turunan serangga. Bahkan sebagian penganut vegan menghindari penggunaan produk hewani seperti kulit hewan ataupun kosmetik yang mengandung produk hewani.
1. Pesco/pollo Vegetarian (semi-vegetarian) adalah kelompok yang masih mengkonsumsi produk daging tertentu misalnya daging ayam dan ikan tapi meninggalkan kelompok daging merah.
2. Lacto-ovo Vegetarian adalah kelompok yang masih mengkonsumsi telur dan produk susu dan menghindari segala jenis daging termasuk ikan. Penyebutan kelompok yang mengkonsumsi susu tapi tidak mengkonsumsi telur disebut lacto-vegetarian, sedangkan yang mengkonsumsi telur tapi tidak mengkonsumsi susu disebut ovo-vegetarian.
3. Vegan adalah Vegetarian murni yang hanya mengkonsumsi biji-bijian, kacang-kacangan, sayur-sayuran dan buah-buahan. Kelompok ini sama sekali tidak mengkonsumsi produk hewani maupun turunannya, termasuk gelatin, keju, yogurt. Mereka juga menghindari madu, royal-jeli dan produk turunan serangga. Bahkan sebagian penganut vegan menghindari penggunaan produk hewani seperti kulit hewan ataupun kosmetik yang mengandung produk hewani.
Jadi, tidak semua vegetarian yang 100% menolak
produk hewani, ada juga yang sekedar membatasi diri dari hewan ternak semacam
sapi dan kambing, sementara ikan dan ayam tetap diperbolehkan untuk dikonsumsi.
Manfaat
Pola Hidup Vegetarian.
Sebagaimana yang sering kali didengung-dengung kan oleh para penganut
pola hidup vegetarian, beberapa manfaat yang bisa didapat dengan menjadi
vegetarian antara lain:
1.Umur anda lebih panjang
Kesimpulan hasil penelitian tim
dari Loma Linda University, AS,menyebutkan : dibanding para penyantap daging,
pelaku vegetarian hidup 15 tahun lebih lama.
Kalau dibandingkan para vegan, renggang hidup pelaku vegetarian lebih panjang 7 tahun. Penganut vegan sama sekali tidak makan daging dan bahan hewani apapun, termasuk bahan non-daging yang didapat tanpa membunuh seperti telur, susu, keju, yogurt. Sementara para pelaku vegetarian masih menyantap bahan hewani non-daging.
Kalau dibandingkan para vegan, renggang hidup pelaku vegetarian lebih panjang 7 tahun. Penganut vegan sama sekali tidak makan daging dan bahan hewani apapun, termasuk bahan non-daging yang didapat tanpa membunuh seperti telur, susu, keju, yogurt. Sementara para pelaku vegetarian masih menyantap bahan hewani non-daging.
Hasil penelitian tersebut
diperkuat beberapa kesimpulan hasil penelitian serupa lainnya. China Health
Project menemukan bahwa orang-orang China yang memakan lemak hewani paling
sedikit memiliki risiko paling kecil mengidap kanker, penyakit jantung, dan
penyakit degeneratif kronis lain seperti kencing manis. Penelitian lain
dilakukan di Inggris selama 12 tahun, melibatkan 6000 vegetarian dan 5000
pemakan daging. Hasilnya, pelaku vegetarian yang meninggal karena kanker 40%
lebih rendah daripada pemakan daging, sedangkan yang meninggal karena penyakit
lain 20% lebih rendah.
2. Kesehatan jantung anda terjaga
Kematian akibat penyakit jantung
semakin meningkat, demikian pula dinegara kita. Sama dengan di AS, di Indonesia
pun penyakit jantung sudah menjadi pembunuh nomor satu. Hal ini disebabkan
antara lain pola makan yang salah, meningkatnya kadar kolesterol darah, kurang
gerak badan, dan stres.
Dari sebuah penelitian diketahui bahwa anak-anak berumur 5 tahun yang dibesarkan dengan banyak menghabiskan makanan cepat saji (fast food)dan makanan miskin gizi (junk food) menampakkan tanda-tanda dini terkena penyakit jantung. Tim peneliti dari Lousiana University, AS,memperoleh data satu dari sembilan wanita berusia 45-65 tahun menderita penyakit jantung. Saat ini rata-rata pria AS pemakan daging berpeluang 50% meninggal akibat penyakit jantung. Risiko ini akan turun menjadi 15% jika mereka berhenti makan daging, dan risiko hanya tinggal 4% jika mereka berhenti makan daging, telur, dan produk olahan hewani.
3. Anda jauh dari ancaman kanker
Salah satu hasil penelitian
Harvard Nurses Health Study menyebutkan daging diduga keras berhubungan dengan
kanker payudara. The National Cancer Institute mengatakan wanita yang setiap
hari menyantap daging berpeluang empat kali lebih besar terkena kanker payudara
dibanding yang tidak makan daging setiap hari. Sebaliknya risiko mengidap
kanker pada wanita yang melahap sayuran setiap hari berkurang 20-30%.
Studi lain yang dilakukan di Jerman menyimpulkan sistem kekebalan tubuh kaum vegetarian lebih efektif membunuh sel tumor daripada sistem kekebalan tubuh para pemakan daging. Sayur mayur melindungi merekadari kanker prostat, kanker usus besar, dan kanker kulit. David Pumantel, seorang ekologis, menyatakan rata-rata orang AS umumnya pemakan segalanya dan bukan vegetarian, mengkonsumsi 112 gram protein per hari, dua kali anjuran kecukupan National Academy of Science. Hal ini bisa menimbulkan kanker dan stres pada sistem saluran kencing. Protein berlebihan juga berakibat meningkatkan risiko kardiovaskuler (gangguan pembuluh jantung), terutama karena makanan padat protein umumnya juga cukup banyak mengandung lemak, contohnya daging dan ayam.
Studi lain yang dilakukan di Jerman menyimpulkan sistem kekebalan tubuh kaum vegetarian lebih efektif membunuh sel tumor daripada sistem kekebalan tubuh para pemakan daging. Sayur mayur melindungi merekadari kanker prostat, kanker usus besar, dan kanker kulit. David Pumantel, seorang ekologis, menyatakan rata-rata orang AS umumnya pemakan segalanya dan bukan vegetarian, mengkonsumsi 112 gram protein per hari, dua kali anjuran kecukupan National Academy of Science. Hal ini bisa menimbulkan kanker dan stres pada sistem saluran kencing. Protein berlebihan juga berakibat meningkatkan risiko kardiovaskuler (gangguan pembuluh jantung), terutama karena makanan padat protein umumnya juga cukup banyak mengandung lemak, contohnya daging dan ayam.
4. Tubuh anda menjadi langsing.
Pada umumnya pelaku vegetarian bertubuh
lebih langsing daripada pemakan daging. Alasannya, sayuran yang kaya protein
seperti taoge,kacang merah segar, bayam merah, daun singkong, daun kacang
panjang,mengandung lemak dan kalori lebih rendah daripada standar dari diet.
Tak heran jika pelaku vegetarian pun jarang terkena penyakit yang berhubungan
dengan kelebihan berat badan seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan
kencing manis (diabetes mellitus).
5. Timbunan racun dalam tubuh anda akan terkuras
Tidak makan daging membantu
membersihkan racun dalam tubuh, yang dapat menimbulkan penyakit. Contohnya :
polusi lingkungan maupun bahan tambahan makanan (food additives) seperti zat
pengawet, zat pewarna,dan pemanis sintetis. Jika anda hendak memulai program
detoksifikasi, langkah pertama adalah mengganti daging dan produk hewani
lainnya dengan buah dan sayuran,berikut jus buah maupun jus sayuran.
Bahan-bahan tersebut mengandung zat fitokimia yang membantu menghilangkan racun
secara alami.
6. Anda melindungi tubuh dari pencemaran
Diduga hampir 95% residu
pestisida dari makanan kita datang dari daging, produk hewani lainnya, dan
ikan. Terutama ikan mengandung zat pemicu kanker (dari semprotan pestisida
pertanian yang larut di dalam air, seperti DDT dan PCB) dan logam berat
(merkuri, arsen, timbal,kadmium). Jaringan lemak dalam ikan, juga bahan pangan
hewani lainnya mengikat racun-racun tersebut sehingga sulit terkikis, meskipun
ikan telah dicuci, dibekukan, bahkan dimasak. Daging dan produk hewani lainnya
(dairy products) juga mengandung steroid dan hormon. Membatasi bahan makanan
hewani berarti meminimumkan masuknya zat pencemar ke dalam tubuh.
7. Anda terlindungi dari penyakit yang ditularkan melalui makanan
The Centers for Disease Control
and Prevention (CDC) menduga hampir 80 juta orang AS setiap tahun terkena
penyakit yang ditularkan melalui makanan, 9000 diantaranya meninggal. Menurut
The Center for Science,25% dari semua ayam yang dijual di AS mengandung bakteri
salmonela,sedangkan CDC menduga 70-90% ayam mengandung bakteri kampilobakter(beberapa
strain dari bakteri tersebut kebal terhadap antibodi). Dengan kata lain,
menjadi vegetarian akan menjauhkan anda dari ancaman tersebut.
8. Tulang anda akan semakin kokoh
Penurunan masa tulang pada wanita
vegetarian berumur 65 tahun sebesar 18%, sedangkan pada wanita non vegetarian
dua kali lebih besar. Para peneliti
mendapatkan kesimpulan tersebut berdasarkan penelitian terhadap konsumsi
kelebihan protein. Rata-rata wanita AS mengkonsumsi protein 144% dari anjuran
kecukupan, sedangkan prianya mengkonsumsi 175%. Kelebihan protein mengganggu
penyerapan dan retensi kalsium, sehingga mendorong tubuh menguras kalsium yang
dapat mengakibatkan penyakit rapuh tulang (osteoporosis). Protein hewani,
termasuk susu, menyebabkan darah bersifat asam. Guna mengimbangi keadaan
tersebut,tubuh mencuri simpanan kalsium dalam tulang. Pengurangan simpanan
kalsium tulang menjadikan kepadatan tulang berkurang, sehingga menjadi rapuh.
Tanpa perlu bergantung pada susu, para pelaku vegetarian dapat memperoleh
kalsium dari bahan makanan lain kaya kalsium, seperti sayuran hijau (bayam,
daun katuk, daun pepaya, daun singkong,brokoli), sayuran polong (kacang
panjang, buncis, kecipir), dan kacang-kacangan (kacang merah, kacang hijau,
kacang tolo, kedelai,tempe,
tahu).
9. Anda selalu lancar `ke belakang’
Mengkonsumsi banyak sayuran
berarti mengkonsumsi banyak serat yang berfungsi membantu mendorong sampah
makanan keluar dari tubuh. Disebutkan dalam kesimpulan hasil penelitian yang
dilakukan di suatu rumah sakit di Harvard dan Brigham, AS,
orang-orang yang mengkonsumsi banyak serat karena banyak makan sayur jarang
mengalami sembelit, penyakit wasir (hemorrhoid), dan gangguan usus.
10. Anda tidak menderita sakit punggung
Sakit punggung dapat disebabkan
adanya gangguan pada pembuluh arteri,ungkap Neil Barnard, MD, penulis buku
Foods that Fight Pain. Ia katakan juga dengan mengkonsumsi makanan nabati,
pembuluh arteri menjadi bersih dari endapan kolesterol. Kelebihan kolesterol
mengakibatkan penyumbatan, yang dapat menimbulkan stroke dan serangan penyakit
jantung koroner. Dengan demikian, mengkonsumsi makanan berasal dari tanaman
dapat mempertahankan kesehatan punggung anda.
11. Hidangan anda lebih menambat minat
Masakan dari daging, ayam, dan
ikan, cenderung berwarna beige sampai kecoklatan, sehingga tampak senada dan
monoton. Berbeda dengan warna sayuran dan buah, jauh lebih banyak variasinya
sampai boleh dikatakan seperti pelangi. Warna-warni ini memperkaya penampilan
hidangan,sehingga makanan makin menerbitkan selera. Pigmen warna-warni sayuran
dan buah-buahan mengandung zat fitokimia yang dapat memerangi penyakit.
Menyantap bahan-bahan makanan nabati yang berwarna-warni berarti anda telah
memakan beragam bahan alami pemacu sistem kekebalan tubuh dan penangkis
berbagai bibit penyakit.
12. Anda terbebas dari gangguan hot flash ketika menjelang menopause
Saat menjelang menopause
(perimenopause), wanita mengalami kemerosotan produksi hormon estrogen. Kondisi
ini mengakibatkan gangguan fisik dan mental, misalnya mudah lelah, berat badan
naik, sulit tidur, timbulnya semburan panas yang terasa di dada (hot flash),
perasaan tidak nyaman,mudah marah, dan gangguan depresi lainnya. Beberapa jenis
sayuran, biji-bijian (kenari, almon), dan kacang-kacangan terutama kedelai kaya
hormon estrogen alamifito estrogen, yang dapat menormalkan kembali kadar hormon
kewanitaan. Dengan menjadi vegetarian, anda akan terhindar dari gangguan umum
menjelang menopause, setidaknya mengurangi gangguan-gangguan tersebut.
13. Pengeluaran anda lebih hemat
Makanan hewani pada umumnya lebih
mahal dibandingkan dengan bahan makanan nabati. Karena itu, mengganti daging,
ayam, ikan, dan produk hewani lainnya dengan sayur dan buah dapat menghemat
pengeluaran sehari-hari. Tentu saja bukan sayuran dan buah-buahan impor yang
harus anda beli, karena harganya cukup mahal. Sayur dan buah lokal variasinya
cukup banyak dengan harga terjangkau oleh masyarakat pada umumnya. Mengganti
makanan hewani dengan makanan nabati tidak berarti mengurangi zat gizi yang
diperlukan oleh tubuh. Yang penting, setiap kali menyusun hidangan selalu
perhatikan kecukupan gizinya, di samping pemilihan bahan dan jenis makanan yang
akan dihidangkan. Cara paling mudah adalah dengan memperhatikan komposisi warna
makanan anda :hijau, putih, kuning-jingga, merah-ungu, coklat.
14. Anda menjadi teladan bagi anak anda
Anak-anak mempunyai kebiasaan
makan seperti kebiasaan orang tuanya. Apabila orang tua, terutama ibu, selalu
menyediakan makanan sehat, bergizi, dan dari bahan-bahan alami, maka anak akan
menyenangi makanan-makanan tersebut. Sebaliknya, apabila anak dibiasakan
menyantap makanan cepat saji, seperti hamburger atau hot dogs, anak-anak akan
lebih menyukai makanan-makanan tersebut dibanding makanan alami yang sebenarnya
lebih sehat. Sering kita jumpai anak-anak tidak menyukai makan sayur. Hal ini
disebabkan orang tua tidak membiasakan mereka makan sayur pada anak-anak.
Memasak sendiri makanan untuk konsumsi keluarga sehari-hari selain lebih segar,
lebih bervariasi, dan lebih murah, juga tidak banyak mengandung food additives,
yang dalam jangka panjang dapat mengganggu kesehatan.
15. Makanan terasa lebih enak
Sayuran merupakan bahan makanan
yang dapat diolah menjadi bermacam-macam masakan yang menarik dengan warna,
tekstur, dan rasa yang beragam pula. Demikian pernyataan Deborah Madison,
pendiri Green Restaurant di San Fransisco dan penulis buku Vegetarian Cooking
for Everyone. Memperkaya variasi masakan dari sayur mayur memungkinkan anda
menyajikan makanan/ masakan yang rasanya lebih lezat. Apalagi kalau mengingat orang
Indonesia
umumnya bukan pemakan daging, tapi lebih bisa menikmati masakan dari sayuran
dan makanan nabati lainnya.
nah sekarang tinggal kamu yang memutuskan untuk mau menjadi bagian vegetarian atau tidak
Sumber : http://lieagneshendra.blog.friendster.com/?p=2982
nah sekarang tinggal kamu yang memutuskan untuk mau menjadi bagian vegetarian atau tidak
Sumber : http://lieagneshendra.blog.friendster.com/?p=2982
Apakah
vegetarian tidak menimbulkan efek samping?
Sebuah pertanyaan yang sering diajukan oleh
kalangan yang masih ragu mengenai diet vegetarian. Bahkan mungkin sebagian
sobat sehat juga menanyakan hal yang sama.
Memang, pola hidup vegetarian yang tidak bergantung
pada produk hewani memunculkan pertanyaan lain.
Apakah tubuh kita dapat bertahan normal tanpa
konsumsi protein hewani?
Praveen Gupta, dokter ahli saraf
dari Artemis Health Institute, Gurgaon, India, mengatakan, mengurangi asupan
protein hewani dan meningkatkan protein nabati memang cenderung memiliki kadar
lemak dan kolesterol yang rendah dalam tubuh.
Namun, ia juga mengingatkan efek buruk diet vegetarian yang dapat meningkatkan risiko gangguan mental seperti penurunan daya ingat yang terlampau dini.
Peningkatan risiko itu seiring minimnya asupan vitamin B12 yang umumnya terdapat dalam ikan, daging, telur, susu, dan produk non-vegetarian lainnya. "Minimnya asupan vitamin B12 berpotensi mereduksi kemampuan kerja otak yang akhirnya memicu hilangnya memori," katanya, seperti dikutip dari Times of India.
Namun, ia juga mengingatkan efek buruk diet vegetarian yang dapat meningkatkan risiko gangguan mental seperti penurunan daya ingat yang terlampau dini.
Peningkatan risiko itu seiring minimnya asupan vitamin B12 yang umumnya terdapat dalam ikan, daging, telur, susu, dan produk non-vegetarian lainnya. "Minimnya asupan vitamin B12 berpotensi mereduksi kemampuan kerja otak yang akhirnya memicu hilangnya memori," katanya, seperti dikutip dari Times of India.
Selain itu terdapat pula efek negative
yang ditimulkan sebagai akibat dari pola vegetarian antara lain:
- Tidak Ada Protein Hewani untuk Pertumbuhan Tulang
dan Perkembangan Otak Manusia
Pada dasarnya, tidak ada bahan pangan lain yang memiliki protein selengkap protein hewani. Protein hewani penting untuk pertumbuhan tulang dan perkembangan otak manusia.
2. Terlalu tinggi konsumsi serat : defisiensi mineral dan produksi gas kolonik
Konsumsi serat yang dianjurkan adalah 25 – 30 gram per hari. Namun, bagi vegetarian, dapat mencapai 40 g/hari bahkan 50g/hari bagi vegan atau lebih. Jika pemenuhan serat sesuai, maka akan memberikan dampak positif bagi tubuh. Namun, jika berlebihan (>50 g/hari) dapat menyebabkan dihasilkannya gas kolonik sehingga menyebabkan perut kembung dan tidak nyaman. Selain itu, dapat meningkatkan penyerapan fitat, oksalat, dan serat pantanin yang dapat menghambat penyerapan besi, seng, dan kalsium.- Defisiensi besi
Meskipun zat
besi banyak ditemukan di tumbuhan dalam jumlah yang tinggi dan dikonsumsi dalam
jumlah yang banyak. Namun, penyerapan besi non-heme hanya 1 – 2% atau maksimal
5% dengan bantuan konsumsi vitamin C (Apalagi kecenderungan konsumsi serat yang
tinggi lihat nomer 2). Hal ini menyebabkan vegetarian rentan akan anemia. Dan
biasanya dianjurkan untuk konsumsi suplemen. Akan tetapi, harus sesuai dosis
dan anjuran ahli gizi agar konsumsi zat besi tidak berlebihan.
4. Defisiensi kalsium
Seperti halnya zat besi, kalsium yang juga banyak terkandung dalam tumbuhan memiliki tingkat penyerapan dalam tubuh yang rendah. Hanya 5 sampai 10% (Apalagi kecenderungan konsumsi serat yang tinggi lihat nomer 2). Padahal, kebutuhan kalsium sangat penting. Suplementasi kalsium juga sangat disarankan bagi vegetarian. Akan tetapi, harus di bawah pengawasan ahli gizi atau sesuai dosis yang dianjurkan. Karena kelebihan kalsium memiliki resiko yang sama seperti kekurangan, yaitu pengeroposan tulang. Bahkan menyebabkan pula kanker prostat atau batu ginjal.
5. Defisiensi zinc
Seng (zinc)
paling baik didapatkan dari pangan hewani terutama daging, hati, kerang, dan
telur. Namun, bagi vegetarian dapat diperoleh dari kacang-kacangan dan produk
kedelai, seperti tempe.
Akan tetapi, tingkat penyerapannya tidak sebaik pangan hewani.
6. Defisiensi vitamin B12
Vitamin B12
sangat penting untuk mengubah folat ke dalam bentuk aktifnya. Kekurangan folat
dapat mengakibatkan gangguan metabolism DNA. Jika terjadi pada (calon) ibu
hamil, maka dapat menyebabkan anaknya terkena Neural Tube Defect (NTD) yaitu
tidak sempurnanya penutupan pada sel saraf (misalnya tidak memiliki tempurung
kepala atau sumsum tulang belakang tidak tertutup sempurna). Kekurangan Vitamin
B12 juga menyebabkan anemia pernisiosa (megaloblastik) karena sekresi faktor
intrinsik sehingga vitamin B12 tidak bisa diserap. Selain zat besi, sumsum
tulang memerlukan vitamin B12 dan asam folat untuk menghasilkan sel darah
merah. Vitamin B12 hanya dapat dipenuhi dari pangan hewani atau di dalam
sayuran yang sudah mengalami pembusukan oleh bakteri. Vitamin B12 yang terjadi
melalui sintesis bakteri pada manusia tidak dapat diabsorpsi karena dihasilkan
di kolon. Sedangkan penyerapa B12 terjadi di lambung dan usus halus.
Itu tadi penjelasan mengenai pola
vegetarian serta dampak positif dan negatif jika sobat sehat berencana menjadi
seorang vegetarian.
Semua pilihan sekarang kembali
kepada sobat sehat apakah akan menerapkan pola makan vegetarian atau tetap
mengkonsumsi daging hewan.
Namun, jika sobat sehat tetap
ingin menjalankan idet vegetarian, sebaiknya tetap memperhatikan nutrisi
seimbang dan tidak mengabaikan kebutuhan tubuh yang berkaitan dengan kandungan
yang terdapat dalam protein hewani. Dalam hal ini, sangat disarankan agar sobat
sehat tetap mengkonsumsi protein hewani namun tidak berlebihan. Karena bagaimana
pun, setiap makanan yang baik lagi sehat sangat dianjurkan untuk dikonsumsi
selama tidak berlebihan.
Tetap cerdas, Tetap sehat..
Konsumen cerdas, manusia sehat..
*salam hidup sehat*
\(^o^)/
No comments:
Post a Comment