Powered By Blogger

Thursday, April 26, 2012

Waspadai Kandungan Dibalik Gurihnya Mie Instan


*Jreeeeng*
Hup laaa… :D

Halo Sobat Sehat….!!!!
^0^)/

Tetep Sehat, Tetep Cerdas ya..

Akhirnya saya kembali lagi..
Setelah sekian lama absen (padahal cuma beberapa hari doang, hehehe) saya kembali lagi untuk melanjutkan tulisan saya sebelumnya. Seperti yang udah di jelasin kepada sobat sehat sebelumnya, kita sudah mengetahui beberapa produk makanan/ minuman yang memiliki kandungan yang bebrbahaya bagi kesehatan tubuh jika di konsumsi terlalu sering. Nah, pada tulisan kali ini, saya akan menjelaskan lebih rinci mengenai bahaya produk tersebut. Produk yang akan saya bahas pertama-tama adalah mie instant.


Produk mie instant adalah produk yang sangat menarik untuk dibahas terlebih dahulu karena mie instant sangat banyak di konsumsi oleh masyarakat Indonesia (termasuk saya, hehehe). Mie instant sendiri adalah sebuah produk makanan (mie) yang dikeringkan dan dapat dikonsumsi dengan merebus atau merendam dengan air panas sebelum dikonsumsi.produk ini menjadi primadona bagi kalangan yang sangat sibuk dan tidak sempat memasak dan memerlukan makanan nikmat dalam waktu singkat. Seliain itu harga nya yang sangat terjangkau dan rasa yang sangat nikmat menjadi pilihan utama bagi mahasiswa (berkantong kering, :P) untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, hehehe Mie instant sendiri memiliki banyak sekali variasi rasa mulai dari rasa standar macam kaldu ayam, mie goreng, kari ayam sampai yang menggunakan rasa tradisional seperti soto banjar, dan lain-lain. Bahkan yang terbaru saya liat di iklan, ada mie instant dengan cita rasa rendang (this’s my fave, man..!!).

Akan tetapi banyak di antara konsumen mie instant tidak menyadari bahaya di balik gurihnya rasa mie instant yang menjadi primadona kita semua. Berikut kita lihat bahan dalam mie yang patut diwaspadai:


1. Bumbu dan pelengkap

Bumbu yang digunakan antara lain adalah MSG atau vetsin. Titik kritisnya adalah pada media mikrobial, yaitu media yang digunakan untuk mengembangbiakkan mikroorganisme yang berfungsi memfermentasi bahan baku vetsin. Sedangkan bahan pelengkap mie instan adalah bahan-bahan penggurih yaitu HVP dan yeast extract. HVP atau hidrolized vegetable protein merupakan jenis protein yang dihidrolisasi dengan asam klorida ataupun dengan enzim. Sumber enzim inilah yang harus kita pertanyakan apakah berasal dari hewan, tumbuhan atau mikroorganisme. Kalau hewan tentu harus jelas hewan apa dan bagaimana penyembelihannya. Sedangkan yeast extract yang menjadi titik kritis adalah asam amino yang berasal dari hewan.

2. Bahan penambah rasa
Bahan penambah rasa atau flavor selalu digunakan dalam pembuatan mie instan. Bahan inilah yang akan memberi rasa mie, apakah ayam bawang, ayam panggang, kari ayam, soto ayam, baso, barbequ, dan sebagainya. Titik kritis flavor terletak pada sumber flavor. Kalau sumber flavor dari hewan, tentu harus jelas jenis dan cara penyembelihannya. Begitupun flavor yang berasal dari rambut atau bagian lain dari tubuh manusia, statusnya adalah haram.

3. Minyak sayur
Minyak sayur menjadi bermasalah bila sumbernya berasal dari hewan atau dicampur dengan lemak hewan.

4. Solid Ingredient
Solid ingredient adalah bahan-bahan pelengkap yang dapat berupa sosis, suwiran ayam, bawang goreng, cabe kering, dan sebagainya. Titik kritisnya tentu pada sumber hewani yang digunakan.

5. Kecap dan sambal
Kecap dan sambal pun harus kita cermati lho. Kecap dapat menggunakan flavor, MSG, kaldu tulang untuk menambah kelezatannya. Sementara sambal menggunakan emulsifier untuk menstabilkan campurannya. Emulsifier dapat berasal dari sumber hewani yang harus kita ketahui dengan jelas.

Apakah mengkonsumsi mie instant dapat membahayakan tubuh?
Jika sobat sehat menanyakan hal itu kepada saya, jawaban dari saya sangat sederhana. Akan berbahaya jika sobat sehat mengkonsumsinya terlalu berlebihan. Dalam artian sobat sehat mengkonsumsi setiap hari apa lagi kalo konsumsi lebih dari 1 bungkus per hari.

Hal ini dikarenakan pada produk mie instant, mie tersebut dilapisi semacam lilin yang bertujuan menghasilkan mie yang tidak lengket. Nah, lilin ini dapat dicerna oleh tubuh setelah 3 hari. Oleh karena itu, sebagian ahli pencernaan menyarankan agar kita mengkonsumsi mie setelah 3 hari agar tidak membebani kerja usus dalam menetralisir lilin tersebut.

Lalu, apakah hanya karena kandungan lilin saja?

Selain kandungan lilin yang berbahaya bagi kerja usus, bahan lain seperti MSG, Vetsin, pewarna makanan (yang menghasilkan warna kuning pada mie), dan tentu saja pengawet akan sangat membebani kerja ginjal yang berfungsi menyaring zat kimia, dan juga hati yang berusaha menetralisir kandungan tersebut. MSG juga telah dikenal sebagai penyebab utama penyakit ‘Chinesee Retaurant Syndrome’ selain juga ditengarai berperan dalam kerusakan jaringan otak pada beberapa kasus. MSG juga tidak boleh dimasak bersamaan dengan  memasak mie karena, MSG yang dipanaskan akan am

Jadi, apakah kita tidak boleh mengkonsumsi mie instant?

Mie instant yang telah diedarkan ke pasaran tentu saja telah melalui proses pemerikasaan oleh dinas kesehatan, oleh karena itu bisa dipastikan aman untuk dikonsumsi.
Namun, tetap saja alangkah cerdasnya jika kita sebagai konsumen membatasi konsumsi mie instant, karena beberapa kandungan yang terkandung akan berbahaya jika dikonsumsi terlau sering.

#sebagai tambahan, berikut saya sampaikan beberapa cerita (nggak tau bener atau nggak) mengenai korban konsumsi berlebihan dari mie instant:

1. Ada orang yang sekarang usianya sekitar 48 tahunan tapi sudah 4 tahun terakhir ini kemana-mana membawa alat, maaf, sebagai pengganti anusnya, karena usus bawah sampai dengan anus telah dipotong sebab sudah tidak bisa dipakai lagi pasalnya waktu mahasiswa dengan alasan ekonomi mengkonsumsi mie instant secara berlebihan sehingga bagian usus yang dipotong tersebut adalah tempat mengendapnya bahan pengawet yang selalu ada di setiap mie instant mungkin sejenis borax pengawet untuk mayat (data menunjukan bahwa import borax dan sejenisnya sangat besar ke Indonesia) dan walhasil menimbulkan pembusukan ditempat tersebut, semoga semua pihak berhati hati dalam mengkonsumsi makanan seperti bakso, sosis, mie dll

2. Ada lagi, orang yang pernah kena kanker getah bening (8 kelenjar getah bening kena), dan berobat selama hampir 1 tahun di Singapore menghabiskan lebih dari 1 Milyar pada tahun 1996 sampai 1997 (untung ditanggung kantor), akibat dia mengkonsumsi indomie plus korned selama 4 tahun terus menerus setiap hari(dengan alasan karena istrinya sibuk kerja). Menurut dokter yg mengobati nya, penyebab utamanya adalah pengawet yg ada di indomie dan korned tsb.



Itu saja yang dapat saya sampaikan kepada sobat sehat. Semoga ini bisa menjadi pembelajaran tambahan bagi kita agar lebih cerdas dalam memilih produk makanan sehari-hari.

Semuanya adalah pilihan anda.

Menjadi sehat itu pilihan. 

Jadilah konsumen cerdas, manusia sehat.

Salam sobat sehat…!!

*salam hidup sehat*

^o^)/