Powered By Blogger

Saturday, April 21, 2012

Vegetarian: Seberapa Sehatkah?


            *jereeeengggg*
           
            Halo Sobat Sehat..
            Bagaimana kabar anda semua…??
            Tetap cerdas dan sehat kan?
            Semoga semua tetap segar, tetap menjadi konsumen cerdas, manusia sehat..
            #amiiinnnn… :D

            Seperti biasa, saya kembali lagi dengan postingan seputar kesehatan dan pola hidup sehat dan kali ini, saya akan mencoba membahas tentang vegetarian, dampaknya terhadap tubuh hingga akhirnya sobat sehat dapat memutuskan apakah pola hidup vegetarian ini baik atau tidak bagi kesehatan.

            Let’s check this out…!!

            Apa itu vegetarian?
            Beberapa waktu belakangan saya semakin dibuat penasaran dengan yang disebut sebagai pola hidup vegetarian. Beberapa restoran yang memuat menu khusus bagi para penganut vegetarian semakin menjamur di mana-mana, belum lagi seringnya media massa yang menampilkan program yang membahas mengenai pola hidup vegetarian. Saya sendiri sejujurnya adalah seorang karnivora sejati (hehehe). Akan tetapi seringnya mendengar penjelasan tentang vegetarian, belum lagi pendapat banyak ahli nutrisi yang menyatakan bahwa pola hidup vegetarian yang memiliki sejuta manfaat hingga ada yang mengatakan bahwa pola hidup vegetarian dapat memperpanjang umur membuat saya tertarik untuk mengetahui lebih jauh.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai dampak pola hidup vegetarian, alangkah baiknya jika kita mengenal terlebih dahulu apa itu pola hidup vegetarian. Mungkin sebagian dari sobat sehat telah mengenal atau setidaknya mendengar kata ‘vegetarian’. Atau bahkan ada di antara sobat sehat yang sudah menerapkan pola vegetarian?.
Vegetarian adalah sebutan bagi orang yang hanya makan tumbuh-tumbuhan dan tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari mahluk hidup seperti daging, unggas, ikan atau hasil olahannya. Pertama kali istilah Vegetarian digunakan secara formal pada tanggal 30 September 1847 oleh Joseph Brotherton dan kawan-kawan di Northwood Villa, Kent, Inggris. Saat itu adalah pertemuan pengukuhan dari Vegetarian Society Inggris.
Kata Vegetarian ini berasal dari bahasa Latin vegetus berarti keseluruhan, sehat, segar, hidup. Penyebutan secara umum mereka yang tidak makan daging sebelum tahun 1847 sebagai 'Pythagorean' atau mengikuti 'Sistem Pythagorean'. Definisi asli dari 'vegetarian' adalah dengan atau tanpa telur atau produk olahannya. Definisi ini masih digunakan hingga sekarang oleh Vegetarian Society.
Apabila kita cermati sejarah dunia, pola hidup vegetarian sudah ada jauh sebelum masehi, seperti yang diterapkan oleh masyarakat yang hidup di India dan Tiongkok. Praktek yang mereka jalankan tersebut bertujuan menghormati dan mengasihi semua makhluk hidup.
Nah, sudah jelas mengenai vegetarian? Setidaknya sekarang kita sudah bisa sedikit mengerti apa itu vegetarian. Jadi seorang vegetarian tidak akan mengkonsumsi produk yang berasal dari tubuh hewan. Otomatis makanan  yang dikonsumsi sebagian besar menggunakan bahan dasar tumbuhan (vegetasi).
Ragam Vegetarian.
Akan tetapi meskipun berdasarkan penjelasan di atas diketahui bahwa vegetarian tidak akan menkonsumsi produk hewani, namun ada beberapa kelompok vegetarian dengan aturan yang berbeda.
Ragam vegetarian dapat dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan tingkat kekuatannya meninggalkan konsumsi produk hewani.  
Ada kelompok yang paling ketat tidak hanya meninggalkan produk hewani, mereka hanya makan bagian tanaman yang dipanen tanpa merusak tanaman pokoknya. Mereka menolak makan kentang atau bayam karena cara memanennya harus mencabut seluruh tanamannya. Bahkan mereka juga tidak mau menggunakan bahan asal hewan dalam bentuk apapun dalam kehidupan sehari-harinya.
Ada pula kelompok yang paling longgar, mereka masih mengkonsumsi  jenis daging tertentu dan meninggalkan daging merah (daging dari hewan mamalia) atau daging yang menurut agama/ kepercayaan harus dihindari dan tidak boleh dikonsumsi. Sehingga kita jangan heran pada saat ada hidangan daging tertentu tidak dikonsumsi mereka lebih memilih makanan dari unsur nabati tapi pada momen yang lain mengkonsumsi daging lainnya.
Pengelompokkan Vegetarian yang lazim dikenal di masyarakat ada 3, yaitu :
1.    Pesco/pollo Vegetarian (semi-vegetarian) adalah kelompok yang masih mengkonsumsi produk daging tertentu misalnya daging ayam dan ikan tapi meninggalkan kelompok daging merah.
2.    Lacto-ovo Vegetarian adalah kelompok yang masih mengkonsumsi telur dan produk susu dan menghindari segala jenis daging termasuk ikan. Penyebutan kelompok yang mengkonsumsi susu tapi tidak mengkonsumsi telur disebut lacto-vegetarian, sedangkan yang mengkonsumsi telur tapi tidak mengkonsumsi susu disebut ovo-vegetarian.
3.    Vegan adalah Vegetarian murni yang hanya mengkonsumsi biji-bijian, kacang-kacangan, sayur-sayuran dan buah-buahan. Kelompok ini sama sekali tidak mengkonsumsi produk hewani maupun turunannya, termasuk gelatin, keju, yogurt. Mereka juga menghindari madu, royal-jeli dan produk turunan serangga. Bahkan sebagian penganut vegan menghindari penggunaan produk hewani seperti kulit hewan ataupun kosmetik yang mengandung produk hewani.
Jadi, tidak semua vegetarian yang 100% menolak produk hewani, ada juga yang sekedar membatasi diri dari hewan ternak semacam sapi dan kambing, sementara ikan dan ayam tetap diperbolehkan untuk dikonsumsi.
Manfaat Pola Hidup Vegetarian.
Sebagaimana yang sering kali didengung-dengung kan oleh para penganut pola hidup vegetarian, beberapa manfaat yang bisa didapat dengan menjadi vegetarian antara lain:
1.Umur anda lebih panjang
Kesimpulan hasil penelitian tim dari Loma Linda University, AS,menyebutkan : dibanding para penyantap daging, pelaku vegetarian hidup 15 tahun lebih lama.
Kalau dibandingkan para vegan, renggang hidup pelaku vegetarian lebih panjang 7 tahun. Penganut vegan sama sekali tidak makan daging dan bahan hewani apapun, termasuk bahan non-daging yang didapat tanpa membunuh seperti telur, susu, keju, yogurt. Sementara para pelaku vegetarian masih menyantap bahan hewani non-daging.

Hasil penelitian tersebut diperkuat beberapa kesimpulan hasil penelitian serupa lainnya. China Health Project menemukan bahwa orang-orang China yang memakan lemak hewani paling sedikit memiliki risiko paling kecil mengidap kanker, penyakit jantung, dan penyakit degeneratif kronis lain seperti kencing manis. Penelitian lain dilakukan di Inggris selama 12 tahun, melibatkan 6000 vegetarian dan 5000 pemakan daging. Hasilnya, pelaku vegetarian yang meninggal karena kanker 40% lebih rendah daripada pemakan daging, sedangkan yang meninggal karena penyakit lain 20% lebih rendah.

2. Kesehatan jantung anda terjaga
Kematian akibat penyakit jantung semakin meningkat, demikian pula dinegara kita. Sama dengan di AS, di Indonesia pun penyakit jantung sudah menjadi pembunuh nomor satu. Hal ini disebabkan antara lain pola makan yang salah, meningkatnya kadar kolesterol darah, kurang gerak badan, dan stres.

Dari sebuah penelitian diketahui bahwa anak-anak berumur 5 tahun yang dibesarkan dengan banyak menghabiskan makanan cepat saji (fast food)dan makanan miskin gizi (junk food) menampakkan tanda-tanda dini terkena penyakit jantung. Tim peneliti dari Lousiana University, AS,memperoleh data satu dari sembilan wanita berusia 45-65 tahun menderita penyakit jantung. Saat ini rata-rata pria AS pemakan daging berpeluang 50% meninggal akibat penyakit jantung. Risiko ini akan turun menjadi 15% jika mereka berhenti makan daging, dan risiko hanya tinggal 4% jika mereka berhenti makan daging, telur, dan produk olahan hewani.

3. Anda jauh dari ancaman kanker
Salah satu hasil penelitian Harvard Nurses Health Study menyebutkan daging diduga keras berhubungan dengan kanker payudara. The National Cancer Institute mengatakan wanita yang setiap hari menyantap daging berpeluang empat kali lebih besar terkena kanker payudara dibanding yang tidak makan daging setiap hari. Sebaliknya risiko mengidap kanker pada wanita yang melahap sayuran setiap hari berkurang 20-30%.
Studi lain yang dilakukan di Jerman menyimpulkan sistem kekebalan tubuh kaum vegetarian lebih efektif membunuh sel tumor daripada sistem kekebalan tubuh para pemakan daging. Sayur mayur melindungi merekadari kanker prostat, kanker usus besar, dan kanker kulit. David Pumantel, seorang ekologis, menyatakan rata-rata orang AS umumnya pemakan segalanya dan bukan vegetarian, mengkonsumsi 112 gram protein per hari, dua kali anjuran kecukupan National Academy of Science. Hal ini bisa menimbulkan kanker dan stres pada sistem saluran kencing. Protein berlebihan juga berakibat meningkatkan risiko kardiovaskuler (gangguan pembuluh jantung), terutama karena makanan padat protein umumnya juga cukup banyak mengandung lemak, contohnya daging dan ayam.

4. Tubuh anda menjadi langsing.
Pada umumnya pelaku vegetarian bertubuh lebih langsing daripada pemakan daging. Alasannya, sayuran yang kaya protein seperti taoge,kacang merah segar, bayam merah, daun singkong, daun kacang panjang,mengandung lemak dan kalori lebih rendah daripada standar dari diet. Tak heran jika pelaku vegetarian pun jarang terkena penyakit yang berhubungan dengan kelebihan berat badan seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan kencing manis (diabetes mellitus).

5. Timbunan racun dalam tubuh anda akan terkuras
Tidak makan daging membantu membersihkan racun dalam tubuh, yang dapat menimbulkan penyakit. Contohnya : polusi lingkungan maupun bahan tambahan makanan (food additives) seperti zat pengawet, zat pewarna,dan pemanis sintetis. Jika anda hendak memulai program detoksifikasi, langkah pertama adalah mengganti daging dan produk hewani lainnya dengan buah dan sayuran,berikut jus buah maupun jus sayuran. Bahan-bahan tersebut mengandung zat fitokimia yang membantu menghilangkan racun secara alami.

6. Anda melindungi tubuh dari pencemaran
Diduga hampir 95% residu pestisida dari makanan kita datang dari daging, produk hewani lainnya, dan ikan. Terutama ikan mengandung zat pemicu kanker (dari semprotan pestisida pertanian yang larut di dalam air, seperti DDT dan PCB) dan logam berat (merkuri, arsen, timbal,kadmium). Jaringan lemak dalam ikan, juga bahan pangan hewani lainnya mengikat racun-racun tersebut sehingga sulit terkikis, meskipun ikan telah dicuci, dibekukan, bahkan dimasak. Daging dan produk hewani lainnya (dairy products) juga mengandung steroid dan hormon. Membatasi bahan makanan hewani berarti meminimumkan masuknya zat pencemar ke dalam tubuh.

7. Anda terlindungi dari penyakit yang ditularkan melalui makanan
The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menduga hampir 80 juta orang AS setiap tahun terkena penyakit yang ditularkan melalui makanan, 9000 diantaranya meninggal. Menurut The Center for Science,25% dari semua ayam yang dijual di AS mengandung bakteri salmonela,sedangkan CDC menduga 70-90% ayam mengandung bakteri kampilobakter(beberapa strain dari bakteri tersebut kebal terhadap antibodi). Dengan kata lain, menjadi vegetarian akan menjauhkan anda dari ancaman tersebut.

8. Tulang anda akan semakin kokoh
Penurunan masa tulang pada wanita vegetarian berumur 65 tahun sebesar 18%, sedangkan pada wanita non vegetarian dua kali lebih besar. Para peneliti mendapatkan kesimpulan tersebut berdasarkan penelitian terhadap konsumsi kelebihan protein. Rata-rata wanita AS mengkonsumsi protein 144% dari anjuran kecukupan, sedangkan prianya mengkonsumsi 175%. Kelebihan protein mengganggu penyerapan dan retensi kalsium, sehingga mendorong tubuh menguras kalsium yang dapat mengakibatkan penyakit rapuh tulang (osteoporosis). Protein hewani, termasuk susu, menyebabkan darah bersifat asam. Guna mengimbangi keadaan tersebut,tubuh mencuri simpanan kalsium dalam tulang. Pengurangan simpanan kalsium tulang menjadikan kepadatan tulang berkurang, sehingga menjadi rapuh. Tanpa perlu bergantung pada susu, para pelaku vegetarian dapat memperoleh kalsium dari bahan makanan lain kaya kalsium, seperti sayuran hijau (bayam, daun katuk, daun pepaya, daun singkong,brokoli), sayuran polong (kacang panjang, buncis, kecipir), dan kacang-kacangan (kacang merah, kacang hijau, kacang tolo, kedelai,tempe, tahu).

9. Anda selalu lancar `ke belakang’
Mengkonsumsi banyak sayuran berarti mengkonsumsi banyak serat yang berfungsi membantu mendorong sampah makanan keluar dari tubuh. Disebutkan dalam kesimpulan hasil penelitian yang dilakukan di suatu rumah sakit di Harvard dan Brigham, AS, orang-orang yang mengkonsumsi banyak serat karena banyak makan sayur jarang mengalami sembelit, penyakit wasir (hemorrhoid), dan gangguan usus.

10. Anda tidak menderita sakit punggung
Sakit punggung dapat disebabkan adanya gangguan pada pembuluh arteri,ungkap Neil Barnard, MD, penulis buku Foods that Fight Pain. Ia katakan juga dengan mengkonsumsi makanan nabati, pembuluh arteri menjadi bersih dari endapan kolesterol. Kelebihan kolesterol mengakibatkan penyumbatan, yang dapat menimbulkan stroke dan serangan penyakit jantung koroner. Dengan demikian, mengkonsumsi makanan berasal dari tanaman dapat mempertahankan kesehatan punggung anda.

11. Hidangan anda lebih menambat minat
Masakan dari daging, ayam, dan ikan, cenderung berwarna beige sampai kecoklatan, sehingga tampak senada dan monoton. Berbeda dengan warna sayuran dan buah, jauh lebih banyak variasinya sampai boleh dikatakan seperti pelangi. Warna-warni ini memperkaya penampilan hidangan,sehingga makanan makin menerbitkan selera. Pigmen warna-warni sayuran dan buah-buahan mengandung zat fitokimia yang dapat memerangi penyakit. Menyantap bahan-bahan makanan nabati yang berwarna-warni berarti anda telah memakan beragam bahan alami pemacu sistem kekebalan tubuh dan penangkis berbagai bibit penyakit.

12. Anda terbebas dari gangguan hot flash ketika menjelang menopause
Saat menjelang menopause (perimenopause), wanita mengalami kemerosotan produksi hormon estrogen. Kondisi ini mengakibatkan gangguan fisik dan mental, misalnya mudah lelah, berat badan naik, sulit tidur, timbulnya semburan panas yang terasa di dada (hot flash), perasaan tidak nyaman,mudah marah, dan gangguan depresi lainnya. Beberapa jenis sayuran, biji-bijian (kenari, almon), dan kacang-kacangan terutama kedelai kaya hormon estrogen alamifito estrogen, yang dapat menormalkan kembali kadar hormon kewanitaan. Dengan menjadi vegetarian, anda akan terhindar dari gangguan umum menjelang menopause, setidaknya mengurangi gangguan-gangguan tersebut.

13. Pengeluaran anda lebih hemat
Makanan hewani pada umumnya lebih mahal dibandingkan dengan bahan makanan nabati. Karena itu, mengganti daging, ayam, ikan, dan produk hewani lainnya dengan sayur dan buah dapat menghemat pengeluaran sehari-hari. Tentu saja bukan sayuran dan buah-buahan impor yang harus anda beli, karena harganya cukup mahal. Sayur dan buah lokal variasinya cukup banyak dengan harga terjangkau oleh masyarakat pada umumnya. Mengganti makanan hewani dengan makanan nabati tidak berarti mengurangi zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Yang penting, setiap kali menyusun hidangan selalu perhatikan kecukupan gizinya, di samping pemilihan bahan dan jenis makanan yang akan dihidangkan. Cara paling mudah adalah dengan memperhatikan komposisi warna makanan anda :hijau, putih, kuning-jingga, merah-ungu, coklat.

14. Anda menjadi teladan bagi anak anda
Anak-anak mempunyai kebiasaan makan seperti kebiasaan orang tuanya. Apabila orang tua, terutama ibu, selalu menyediakan makanan sehat, bergizi, dan dari bahan-bahan alami, maka anak akan menyenangi makanan-makanan tersebut. Sebaliknya, apabila anak dibiasakan menyantap makanan cepat saji, seperti hamburger atau hot dogs, anak-anak akan lebih menyukai makanan-makanan tersebut dibanding makanan alami yang sebenarnya lebih sehat. Sering kita jumpai anak-anak tidak menyukai makan sayur. Hal ini disebabkan orang tua tidak membiasakan mereka makan sayur pada anak-anak. Memasak sendiri makanan untuk konsumsi keluarga sehari-hari selain lebih segar, lebih bervariasi, dan lebih murah, juga tidak banyak mengandung food additives, yang dalam jangka panjang dapat mengganggu kesehatan.

15. Makanan terasa lebih enak
Sayuran merupakan bahan makanan yang dapat diolah menjadi bermacam-macam masakan yang menarik dengan warna, tekstur, dan rasa yang beragam pula. Demikian pernyataan Deborah Madison, pendiri Green Restaurant di San Fransisco dan penulis buku Vegetarian Cooking for Everyone. Memperkaya variasi masakan dari sayur mayur memungkinkan anda menyajikan makanan/ masakan yang rasanya lebih lezat. Apalagi kalau mengingat orang Indonesia umumnya bukan pemakan daging, tapi lebih bisa menikmati masakan dari sayuran dan makanan nabati lainnya.
nah sekarang tinggal kamu yang memutuskan untuk mau menjadi bagian vegetarian atau tidak

Sumber : http://lieagneshendra.blog.friendster.com/?p=2982
Apakah vegetarian tidak menimbulkan efek samping?

Sebuah pertanyaan yang sering diajukan oleh kalangan yang masih ragu mengenai diet vegetarian. Bahkan mungkin sebagian sobat sehat juga menanyakan hal yang sama.

Memang, pola hidup vegetarian yang tidak bergantung pada produk hewani memunculkan pertanyaan lain.

Apakah tubuh kita dapat bertahan normal tanpa konsumsi protein hewani?

Praveen Gupta, dokter ahli saraf dari Artemis Health Institute, Gurgaon, India, mengatakan, mengurangi asupan protein hewani dan meningkatkan protein nabati memang cenderung memiliki kadar lemak dan kolesterol yang rendah dalam tubuh.
Namun, ia juga mengingatkan efek buruk diet vegetarian yang dapat meningkatkan risiko gangguan mental seperti penurunan daya ingat yang terlampau dini.
Peningkatan risiko itu seiring minimnya asupan vitamin B12 yang umumnya terdapat dalam ikan, daging, telur, susu, dan produk non-vegetarian lainnya. "Minimnya asupan vitamin B12 berpotensi mereduksi kemampuan kerja otak yang akhirnya memicu hilangnya memori," katanya, seperti dikutip dari Times of India.

Selain itu terdapat pula efek negative yang ditimulkan sebagai akibat dari pola vegetarian antara lain:
  1. Tidak Ada Protein Hewani untuk Pertumbuhan Tulang dan Perkembangan Otak Manusia
    Pada dasarnya, tidak ada bahan pangan lain yang memiliki protein selengkap protein hewani. Protein hewani penting untuk pertumbuhan tulang dan perkembangan otak manusia.

  2. 2. Terlalu tinggi konsumsi serat : defisiensi mineral dan produksi gas kolonik
    Konsumsi serat yang dianjurkan adalah 25 – 30 gram per hari. Namun, bagi vegetarian, dapat mencapai 40 g/hari bahkan 50g/hari bagi vegan atau lebih. Jika pemenuhan serat sesuai, maka akan memberikan dampak positif bagi tubuh. Namun, jika berlebihan (>50 g/hari) dapat menyebabkan dihasilkannya gas kolonik sehingga menyebabkan perut kembung dan tidak nyaman. Selain itu, dapat meningkatkan penyerapan fitat, oksalat, dan serat pantanin yang dapat menghambat penyerapan besi, seng, dan kalsium.
  3.  Defisiensi besi
Meskipun zat besi banyak ditemukan di tumbuhan dalam jumlah yang tinggi dan dikonsumsi dalam jumlah yang banyak. Namun, penyerapan besi non-heme hanya 1 – 2% atau maksimal 5% dengan bantuan konsumsi vitamin C (Apalagi kecenderungan konsumsi serat yang tinggi lihat nomer 2). Hal ini menyebabkan vegetarian rentan akan anemia. Dan biasanya dianjurkan untuk konsumsi suplemen. Akan tetapi, harus sesuai dosis dan anjuran ahli gizi agar konsumsi zat besi tidak berlebihan.

4. Defisiensi kalsium

Seperti halnya zat besi, kalsium yang juga banyak terkandung dalam tumbuhan memiliki tingkat penyerapan dalam tubuh yang rendah. Hanya 5 sampai 10% (Apalagi kecenderungan konsumsi serat yang tinggi lihat nomer 2). Padahal, kebutuhan kalsium sangat penting. Suplementasi kalsium juga sangat disarankan bagi vegetarian. Akan tetapi, harus di bawah pengawasan ahli gizi atau sesuai dosis yang dianjurkan. Karena kelebihan kalsium memiliki resiko yang sama seperti kekurangan, yaitu pengeroposan tulang. Bahkan menyebabkan pula kanker prostat atau batu ginjal.

5. Defisiensi zinc
Seng (zinc) paling baik didapatkan dari pangan hewani terutama daging, hati, kerang, dan telur. Namun, bagi vegetarian dapat diperoleh dari kacang-kacangan dan produk kedelai, seperti tempe. Akan tetapi, tingkat penyerapannya tidak sebaik pangan hewani.

6. Defisiensi vitamin B12
Vitamin B12 sangat penting untuk mengubah folat ke dalam bentuk aktifnya. Kekurangan folat dapat mengakibatkan gangguan metabolism DNA. Jika terjadi pada (calon) ibu hamil, maka dapat menyebabkan anaknya terkena Neural Tube Defect (NTD) yaitu tidak sempurnanya penutupan pada sel saraf (misalnya tidak memiliki tempurung kepala atau sumsum tulang belakang tidak tertutup sempurna). Kekurangan Vitamin B12 juga menyebabkan anemia pernisiosa (megaloblastik) karena sekresi faktor intrinsik sehingga vitamin B12 tidak bisa diserap. Selain zat besi, sumsum tulang memerlukan vitamin B12 dan asam folat untuk menghasilkan sel darah merah. Vitamin B12 hanya dapat dipenuhi dari pangan hewani atau di dalam sayuran yang sudah mengalami pembusukan oleh bakteri. Vitamin B12 yang terjadi melalui sintesis bakteri pada manusia tidak dapat diabsorpsi karena dihasilkan di kolon. Sedangkan penyerapa B12 terjadi di lambung dan usus halus.


Itu tadi penjelasan mengenai pola vegetarian serta dampak positif dan negatif jika sobat sehat berencana menjadi seorang vegetarian.

Semua pilihan sekarang kembali kepada sobat sehat apakah akan menerapkan pola makan vegetarian atau tetap mengkonsumsi daging hewan.

Namun, jika sobat sehat tetap ingin menjalankan idet vegetarian, sebaiknya tetap memperhatikan nutrisi seimbang dan tidak mengabaikan kebutuhan tubuh yang berkaitan dengan kandungan yang terdapat dalam protein hewani. Dalam hal ini, sangat disarankan agar sobat sehat tetap mengkonsumsi protein hewani namun tidak berlebihan. Karena bagaimana pun, setiap makanan yang baik lagi sehat sangat dianjurkan untuk dikonsumsi selama tidak berlebihan.

Tetap cerdas, Tetap sehat..

Konsumen cerdas, manusia sehat..

*salam hidup sehat*

\(^o^)/

No comments:

Post a Comment