Powered By Blogger

Monday, January 23, 2012

Home Schooling : Apa, Bagaimana, dan Kenapa.


Apa Itu Home Schooling??
Di Indonesia homeschooling sudah ada sejak lama. Sedangkan pengertian Homeschooling (HS) sendiri adalah model alternatif belajar selain di sekolah. Tak ada sebuah definisi tunggal mengenai homeschooling. Selain homeschooling, ada istilah “home education”, atau “home-based learning” yang digunakan untuk maksud yang kurang lebih sama.
Dalam bahasa Indonesia, ada yang menggunakan istilah “sekolah rumah”. Ada juga orangtua yang secara pribadi lebih suka mengartikan homeschooling dengan istilah “sekolah mandiri”. Tapi nama bukanlah sebuah isu. Disebut apapun, yang terpenting adalah esensinya.
Salah satu pengertian umum homeschooling adalah sebuah keluarga yang memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anak-anak dan mendidik anaknya dengan berbasis rumah. Pada homeschooling, orang tua bertanggung jawab sepenuhnya atas proses pendidikan anak; sementara pada sekolah reguler tanggung jawab itu didelegasikan kepada guru dan sistem sekolah.
Walaupun orang tua menjadi penanggung jawab utama homeschooling, tetapi pendidikan homeschooling tidak hanya dan tidak harus dilakukan oleh orang tua. Selain mengajar sendiri, orang tua dapat mengundang guru privat, mendaftarkan anak pada kursus, melibatkan anak-anak pada proses magang (internship), dan sebagainya.
Sesuai namanya, proses homeschooling memang berpusat di rumah. Tetapi, proses homeschooling umumnya tidak hanya mengambil lokasi di rumah. Para orang tua homeschooling dapat menggunakan sarana apa saja dan di mana saja untuk pendidikan homeschooling anaknya.

Bagaimana Home Schooling itu?

Di Indonesia Home Schooling terdiri dari 3 jenis, yaitu :


1. Home Schooling Tunggal.

Jenis Home Schooling ini di lakukan dalam satu keluarga tanpa tergabung dengan kelompok lainnya. Biasanya Home Schooling jenis ini dilaksanakan karena adanya tujuan atau alasan khusus yang tidak dapat dikompromikan dengan keluarga Home Schooling lain. Alasan lain adalah karena tempat tinggal keluarga Home Schooling tidak memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan keluarga lain. Seringkali jenis ini dipilih karena karena mereka dapat memiliki fleksibilitas penuh dalam pelaksanaannya.


2. Home Schooling majemuk.

Jenis ini dilaksanakan oleh 2 atau 3 keluarga untuk kegiatan tertentu namun untuk kegiatan pokok tetap dilaksanakan oleh masing-masing orang tua. Alasannya beberapa kebutuhan dalam Home Schooling dapat dikompromikan dengan keluarga lain. Contohnya, kurikulum dalam bidang olahraga, seni/musik,  sosial, dan keagamaan.


3. Komunitas Home Schooling

Jenis ini merupakan gabungan dari beberapa Home Schooling majemuk untuk mengatur silabus, kurikulum, bahan ajar, kegiatan pokok, sarana dan prasarana, dan jadwal pelajaran. Jenis Home Schooling ini lebih kompleks dan dapat menyediakan sarana prasarana yang lebih baik. 


Bagaimana legalitas Home Schooling?



Keberadaan homeschooling Indonesia telah diatur dalam UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 27 ayat (10) yang berbunyi:
“Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri”
Dalam praktek homeschooling tidak harus memenuhi penyetaraan pendidikan. Pendidikan kesetaraan adalah hak dan bersifat opsional. Jika praktisi homeschooling menginginkannya, mereka dapat menempuhnya. Jika tidak, mereka tetap dapat memilih dan memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Tetapi Penyetaraan ini digunakan untuk dapat dihargai dan setara dengan hasil pendidikan formal, tentu setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.
Penyetaraan dalam praktek homeschooling yaitu penyetaraan ujian, penilaian, penyelenggaraan, dan tujuan pendidikan. Pendidikan kesetaraan dalam ujian nasional meliputi program Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan Paket C setara SMA.
Kenapa Harus Home Schooling?
Home Schooling sendiri memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan lembaga pendidikan formal, antara lain :

  • Customized, sesuai kebutuhan anak dan kondisi keluarga.
  • Lebih memberikan peluang untuk kemandirian dan kreativitas individual yang tidak didapatkan dalam model sekolah umum.
  • Memaksimalkan potensi anak sejak usia dini, tanpa harus mengikuti standar waktu yang ditetapkan di sekolah.
  • Lebih siap untuk terjun di dunia nyata (real world) karena proses pembelajarannya berdasarkan kegiatan sehari-hari yang ada di sekitarnya.
  • Kesesuaian pertumbuhan nilai-nilai anak dengan keluarga. Relatif terlindung dari paparan nilai dan pergaulan yang menyimpang (tawuran, drug, konsumerisme, pornografi, mencontek, dsb).
  • Kemampuan bergaul dengan orang tua dan yang berbeda umur (vertical socialization).
  • Biaya pendidikan dapat menyesuaikan dengan keadaan orang tua

Meskipun begitu, tetap saja terdapat kekurangan dalam pelaksanaan Home Schooling, antara lain :
  • Butuh komitmen dan keterlibatan tinggi dari orang tua
  • Sosialisasi seumur (peer-group socialization) relatif rendah. Anak relatif tidak terekspos dengan pergaulan yang heterogen secara sosial.
  • Ada resiko kurangnya kemampuan bekerja dalam tim (team work), organisasi, dan kepemimpinan.
  • Perlindungan orang tua dapat memberikan efek samping ketidakmampuan menyelesaikan situasi sosial dan masalah yang kompleks yang tidak terprediksi.
Jadi, mana yang harus dipilih? Lembaga formal atau Home Schooling?
Semua sistem pendidikan memiliki kelebihan dan kekurangan. Satu sistem sesuai untuk kondisi tertentu dan sistem yang lain lebih sesuai untuk kondisi yang berbeda. Daripada mencari sistem yang super, lebih baik mencari sistem yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak dan kondisi kita.
Sistem pendidikan anak melalui sekolah memang umum dan sudah dipraktekkan selama bertahun-tahun lamanya. Saat ini, pendidikan melalui sekolah menjadi pilihan hampir seluruh masyarakat.
Tetapi sekolah bukanlah satu-satunya cara bagi anak untuk memperoleh pendidikannya. Sekolah hanyalah salah satu cara bagi anak untuk belajar dan memperoleh pendidikannya. Sebagai sebuah institusi/sistem belajar, sekolah tidaklah sempurna. Itulah sebabnya, selalu ada peluang pembaruan untuk memperbaiki sistem pendidikan; baik di level filosofi, insitusi, approach, dan sebagainya.
Sebagai sosok yang bertanggung jawab untuk mengantarkan anak-anak pada masa depannya, orang tua memiliki tanggung jawab sekaligus pilihan untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak. Homeschooling menjadi alternatif pendidikan yang rasional bagi orang tua; memiliki kelebihan dan kekurangan inheren di dalam sistemnya.
Tugas kita sebagai orang tua adalah memastikan bahwa kita telah memberikan yang maksimal untuk anak-anak kita, dengan segala batasan (constraint) yang kita miliki.

Dari berbagai sumber.

1 comment:

  1. Maraknya bully, tawuran, perubahan system pendidikan, kasus-kasus materi pendidikan yang tidak sesuai dengan budi pekerti, stress pada anak serta kriminalitas di lingkungan sekolah, membuat ; Homeschooling dan Cyber school (sekolah online) menjadi pilihan bagi pendidikan anak saat ini. Pendidikan dan pengawasan anak menjadi lebih intensif dengan peran orang tua yang tidak dikekang oleh berbagai aturan dari sekolah. Siapa bilang Homeschooling itu Mahal. Kami menawarkan pendidikan Homeschooling dengan biaya yang SANGAT TERJANGKAU dan dapat di customized sesuai dengan bakat, minat dan visi dan misi orangtua.
    Cek website kami untuk keterangan : HOMESCHOOLING CYBERSCHOOL ANAK PANAH - www.anakpanah.sch.id atau hubungi 081113456 / 0811134530

    ReplyDelete